Desa Tallu Bamba merupakan desa penghasil jagung kuning terbesar di Kabupaten Enrekang, Sulsel. Terdiri dari enam dusun berpenduduk lebih dari 3.000 jiwa yang terbagi dari 600 kepala keluarga. Keenam dusun di desa tersebut antara lain, Batu-batu, Kampong Tangnga, Jalikko, Surakan, Kalidong dan Panassang. Penduduk di daerah yang dikelilingi pegunungan itu 90 persen berprofesi sebagai petani jagung. Dalam setahun desa tersebut mampu menghasilkan lebih dari 5000 ton jagung kuning.

Menyuplai 17 persen dari total produksi jagung Kabupaten Enrekang yang mencapai 30 ribu ton per tahunnya. Menurut Kepala Desa Tallu Bamba Mu'min, jumlah 5.000 ton tersebut jika dirupiahkan setara dengan Rp 15 miliar per tahunnya. "Jadi perputaran uang di desa ini mencapai Rp 15 miliar setiap tahunnya," kata Mu'min. Mu'min menjelaskan, warganya telah bertani jagung sejak 15 tahun lalu. "Alhamdulillah dengan bertani jagung, bisa merubah tingkat ekonomi masyarakat," ujar Mu'min.

Meskipun demikian, Mu'min berharap, pemerintah bisa membantu agar pola pertanian masyarakat yang tradisional beralih ke pertanian modern. Selain itu, dia berharap ada komiditi alternatif selain jagung kuning, seperti cabe dan lada. "Agar bisa menambah penghasilan masyarakat dan antisiapasi jika jagung tidak produktif lagi," kata Mu'min.